Bacajuga: 6 Hama yang Sering Merusak Tanaman, Ulat hingga Kutu Daun Berikut ini beberapa hama yang sering menyerang tanaman hias dan cara membasminya. 1. Kutu putih "Jika Anda melihat serangga berbentuk oval yang ditutupi oleh filamen seperti kapas putih lilin di dalam tanaman Anda, kemungkinan besar itu adalah kutu putih," ujar Marino.
Memang dalam membudidayakan tanaman apel itu ada cukup banyak tantangan yang bakal terjadi. Salah satunya adalah hama yang mungkin dapat menyerang tanaman ini setiap waktu. Anda harus waspada terhadap kemungkinan serangan hama-hama ini karena dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi terhambat, produktivitas tanaman menurun secara drastis, hingga menyebabkan kematian pada tanaman apel yang kita sebab itu, pengetahuan tentang hama yang biasa menyerang pohon apel mutlak dipahami oleh para petani apel supaya dapat melakukan pengendalian secara tepat dan cepat sesuai dengan gejala awal yang terlihat. Kenyataannya yaitu terdapat beberapa hama yang wajib diwaspadai ketika Anda membudidayakan apel. Umumnya hama ini berasal dari kalangan serangga yang suka merusak daun, tunas, dan buah apel. Anda mesti memahaminya dengan berikut ini merupakan hama-hama yang biasanya menyerang tanaman apel sehingga Anda perlu mewaspadai keberadaannya dan sebaiknya melakukan upaya pengendalian sedini Hijau Aphis pomi GeerKutu hijau berupa kutu dewasa yang berwarna hijau kekuningan, mempunyai antena yang pendek, dan panjang tubuhnya sekitar 1,8 mm. Ada kutu hijau yang bersayap, namun ada pula yang tidak bersayap. Panjang sayapnya mencapai 1,7 mm dan berwarna hitam. Diketahui perkembangbiakan serangga ini terbilang sangat cepat, di mana telurnya mampu menetas dalam waktu 3-4 hari. Oleh karena itu, serangan kutu hijau wajib ditangani secara hijau, baik nimfa ataupun dewasa, menyerang tanaman apel dengan menghisap sel-sel daun secara berkelompok di permukaan daun muda, ujung tunas muda, tangkai cabang, bunga, serta buahnya. Kutu hijau ini juga menghasilkan embun madu yang akan melapisi permukaan daun dan merangsang tumbuhnya jamur hitam embun jelaga. Biasanya daun yang terserang akan mengerut, leriting, terlambat berbunga, buah mudah rontok, dan kualitas buah upaya yang dapat Anda lakukan untuk mengendalikan kutu hijau, di antaranya Melakukan sanitasi kebun secara berkalaMengatur jarak tanam agar jangan terlalu rapatMelestarikan musuh alaminya yaitu Coccinellidae lycosaMenyemprotkan Supracide 40 EC Ba Metidation dosis 2 cc/liter air atau 1-1,6 literMengaplikasikan Supracide 40 EC dalam 500-800 leter/ha air dengan interval penyemprotan setiap 2 minggu sekaliMenggunakan Convidor 200 SL Imidakloprid dosis 0,125-0,250 cc/liter airMenyemprotkan Convidor 200 SL dalam 600 liter/h air dengan interval penyemprotan 10 hari sekaliInsektisida seperti Convidor dapat mematikan kutu hijau sampai ke telur-telurnya sehingga hasilnya pun begitu efektif. Adapun cara penyemprotan insektisida ini yaitu dilakukan dari bagian atas pohon apel sampai ke bawahnya. Kerjakan upaya penyemprotan dengan insektisida ini pada 1-2 minggu sebelum masa pembungaan tanaman apel. Kemudian upaya ini dilanjutkan pada waktu 1-1,5 bulan setelah bunga tersebut mekar serta 15 hari sebelum panen buah apel Panonychus ulmi dikenal pula dengan sebutan spider mite atau cambuk merah. Ciri-ciri dari serangga ini yaitu panjang tubuhnya sekitar 0,6 mm dan berwarna merah tua. Biasanya tungau akan menyerang daun tanaman dengan menghisap cairan sel daun. Sehingga pada serangan yang hebat, daun pun akan penuh dengan bercak-bercak berwarna kuning buram atau cokelat, serta mengering. Begitu pula dengan buah apel yang akan dipenuhi bercak keperak-perakan atau cara mengendalikan hama tungau pada tanaman apel yaitu Melestarikan musuh alaminya yakni Coccinellidae dan LycosaMenyemprotkan Akarisida Omite 570 EC sebanyak 2 cc/liter air atau 1 liter Akarisida Omite 570 EC dalam 500 liter air/hektar dengan interval 2 minggu sekaliThripsThrips adalah serangga yang berukuran kecil dengan panjang berkisar 1 mm. Fase nimfa thrips punya warna kekuning-kuningan dan fase dewasanya berwarna cokelat kehitam-hitaman. Thrips ini mampu bergerak dengan cepat. Kalau disentuh, thrips akan langsung terbang untuk biasanya menyerang daun, tunas, dan buah apel yang masih muda. Serangan ini akan menimbulkan bintik-bintik putih, kedua sisi daun akan menggulung ke atas, serta pertumbuhannya menjadi tidak normal. Tunas daun yang terserang akan mengering dan gugur. Bekas luka dari serangan thrips ini berupa warna cokelat pengendalian thrips dapat dilakukan secara mekanis dan kimiawi. Yang pertama Anda bisa mencoba membuang telur-telur thrips pada malam hari dan menjaga kondisi lingkungan tajuk pohon apel agar tidak terlalu rapat. Selain itu, Anda juga bisa menyemprotkan insektisida yang tepat seperti Lannate 25 WP Methomyl dengan dosis 2 cc/liter air, ataupun Lebaycid 550 EC Fention dengan dosis 2 cc/liter air pada saat tanaman sedang bertunas, berbunga, dan pembentukan Daun SpodopteralituraUlat daun yang suka menyerang tanaman apel memiliki ciri-ciri antara lain larvanya berwarna hijau dengan garis-garis abu-abu memanjang dari bagian abdomen hingga kepala. Kemudian pada lateral larva mempunyai bercak-bercak hitam yang berbentuk lingkaran atau setengah lingkaran. Biasanya serangga ini meletakkan telur-telurnya secara berkelompok dan ditutupi menggunakan rambut halus yang berwarna cokelat ulat daun ini biasa menyerang daun pohon apel sehingga mengakibatkan timbulnya lubang-lubang yang tidak teratur sampai merusak bagian tulang daun. Teknik pengendaliannya dapat Anda lakukan secara mekanis dengan membuang semua telur yang terdapat pada daun. Anda juga bisa memanfaatkan insektisida seperti Tamaron 200 LC Metamidofos serta Nuvacron 20 SCW Monocrotofos.Pengisap Daun Helopelthis sp.Ada dua spesies Helopelthis sp. yang biasa menyerang pohon apel yaitu Helopelthis teivora serta Helopelthis antoni. Helopelthis teivora mempunyai abdomen yang berwarna hitam dan merah. Sedangkan Helopelthis antoni memiliki abdomen berwarna merah dan putih. Serangga Helopelthis ini mempunyai ukuran yang kecil, panjang nimfa yang baru menetas sekitar 1 mm, dan panjang serangga dewasa berkisar 6-8 mm. Terdapat benjolan menyerupai jarum di bagian pengisap daun menyerang di pagi dan sore hari, atau saat kondisi cuaca sedang berawan. Serangga ini senang mengisap cairan sel yang terdapat di daun muda, tunas, dan buah. Daun yang terserang akan menjadi cokelat dan perkembangannya menjadi tak seimbang. Serangan pada tunas menyebabkan warnanya menjadi cokelat, mengering, dan mati. Sementara itu serangan pada buah mengakibatkan timbulnya bercak-bercak cokelat dan nekrose. Apabila buah tersebut membesar, bagian yang terserang ini akan pecah dan membuat kualitasnya pengendalian yang dapat dilakukan untuk mengatasi serangan hama pengisap daun yaitu Pengendalian secara mekanis bisa dilaksanakan melalui pengorondongan atap plastik atau pembelongsongan buah menggunakan kantung plastikPengendalian secara kimiawi dengan menyemprotkan insektisida seperti Lannate 25 WP Metomyl dan Baycarb 500 EC BPMC pada pagi atau sore hariUlat Daun Hitam Dasychira Inclusa WalkerLarva ulat daun hitam mempunyai 2 jambul di dekat kepalanya yang berwarna hitam dan mengarah ke samping kepala. Sedangkan pada bagian badannya memiliki 4 jambul yang berwarna cokelat agak kehitam-hitaman. Kemudian di sepanjang 2 sisi tubuhnya terdapat rambut yang warnanya abu-abu. Panjang larva ulat daun hitam ini mencapai 50 mm. Kesukaannya adalah menyerang daun tanaman hingga menyisakan bagian tulang daunnya dengan kerusakan 30%. Ulat ini biasanya bersembunyi di balik daun pada siang bawah ini merupakan upaya-upaya yang bisa Anda lakukan untuk mengendalikan hama ulat daun hitam pada tanaman apel, di antaranya Menyingkirkan telur-telur ulat daun hitam yang biasanya terdapat di permukaan daunMenyemprotkan insektisida seperti Nuvacron 20 SCW Monocrotofos dan matador 25 Buah Rhagloletis pomonellaLalat buah dari fase larva sampai dewasa mampu menyerang pohon apel. Larvanya tidak mempunyai kaki. Larva ini umumnya menetas setelah 10 hari kemudian dari fase telur, dan langsung memakan daging buah. Lalat buah dewasa mempunyai tubuh berwarna hitam dengan kaki berwarna kekuning-kuningan. Lalat ini akan meletakkan telur-telurnya pada buah. Akibatnya adalah pertumbuhan buah pun menjadi terhambat, bentuknya buruk, dan tampak pengendalian lalat buah bisa dilaksanakan dengan metode di bawah ini Menyemprotkan insektisida kontak seperti Lebacyd 550 ECMemanfaatkan perangkap lalat buah sederhana yang bisa dibuat sendiriAnda dapat membuat perangkat untuk lalat buah jantan memakai Methyleugenol sebanyak 0,1 cc. Teteskan cairan pada kapas yang sebelumnya sudah diberi insektisida 2 cc. Lalu kapas ini dimasukkan ke botol plastik. Gantungkanlah botol ini pada ketinggian 2 m. Karena aroma Methyleugenol mirip seperti bau yang dikeluarkan oleh lalat betina, maka lalat-lalat jantan pun akan tertarik memasuki botol tersebut, menghisap kapas, dan akhirnya mati.
1 Jamur tepung. Sesuai namanya, penyakit jamur tepung disebabkan oleh infeksi jamur. Penyakit jamur tepung ditandai dengan lapisan putih berdebu pada daun, batang, dan bunga. Penyakit ini umumnya menyerang tanaman berbunga seperti lilac, apel, anggur, mawar, dan mentimun.
Ilustrasi bunga mawar, tanaman bunga mawar. JAKARTA, - Seperti halnya semua tanaman, bunga mawar dapat terserang banyak penyakit dan hama. Ada penyakit umum yang menyerang tanaman bunga mawar. Penyakit-penyakit ini dapat menyebabkan tanaman bunga mawar menderita dan kehilangan bunganya yang dari Homes & Gardens, Kamis 8/6/2023, penyakit bercak hitam, jamur, karat, busuk, dan botrytis dapat dengan cepat menyebabkan kerusakan tanaman bunga mawar. Baca juga Kenapa Bunga Mawar Tidak Mekar? Ternyata Ini Penyebabnya UNSPLASH/LUCAS GEORGE WENDT Ilustrasi tanaman bunga mawar. Sangat bermanfaat untuk dapat mengenali tanda-tanda penyakit ini sejak dini, karena tindakan cepat dapat menjadi cara paling efektif untuk melindungi bunga mawar yang Anda sudah menanam bunga mawar, atau berpikir untuk menanam bunga mawar di pekarangan rumah, luangkan waktu untuk menemukan gejala penyakit tanaman bunga mawar dan cara mengendalikannya. Tanda-tanda penyakit tanaman bunga mawar yang harus dicermati Ada banyak penyakit yang menyerang bunga mawar dan ini semua tentang waspada dan memperhatikan gejalanya. Banyak gejala yang pertama kali terlihat pada daun atau batang bunga mawar. Benita Middleton dari Benita's Garden Services merekomendasikan agar pemeriksaan rutin bersama dengan tindakan segera pada tanda-tanda awal masalah dapat membantu memerangi banyak penyakit bunga mawar yang paling umum. Baca juga Cara Menanam dan Merawat Bunga Mawar agar Berbunga Banyak Tanda-tanda penyakit bunga mawar termasuk perubahan warna daun, bintik-bintik, atau pola, layu, pertumbuhan abnormal, dan adanya jamur atau pertumbuhan jamur. Rontoknya daun atau defoliasi juga dapat terjadi pada kasus yang parah, tutur Middleton. Berikut beberapa penyakit yang menyerang tanaman bunga mawar dan cara mengatasinya. Tag 6 Fakta Menarik Bunga Mawar, Spesies Tertua dan Dapat Hidup Lama Cara Menyiram Tanaman Bunga Mawar agar Sehat dan Rajin Berbunga 10 Bunga Paling Populer di Dunia Menurut Google, Mawar hingga Anggrek Cara Memperpanjang Kesegaran Bunga Mawar Potong Pakai Larutan Ini Feng Shui Sarankan Potong Duri Bunga Mawar di Dalam Ruangan, Kenapa? Rekomendasi untuk anda Powered by Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda. Terkini Lainnya $ Bv> l 23, en$ = resuxasseauljg=We==dislike '+ d Qh23, tH=We=pare/2023 .csntByEjYM=/0x0 d Qh23, Gdislike '+ d pare/2023 .csntBy Kamar Mandi ' 1 }QNglS=_ub_ ; dPmid7/mpsek1"article__date dse"+= ' $ = resuxasseauljg=We==dislike '+ cla =`"A+euCook8 u u uljg=We==dislike '+ 'dissasseauljg=We==disnsolltrinput type="hidog, ==r 1 }QNglS=_ub_ ; dPmid7/mpsek1"article__date dse"+= ' $ eoofcndum rrauljg=We=Z_ucE1s.//a/;l6D__tooW]LlckId{Oldata['lo=s __doej__toolt? }QNglS=_ub0 modal4jg=We==duRh//ass4T; /5c-t__doeeOldata['lo=s __doej__toa['lo=s __do; }l ; qSOldata['lo=s __doej__toa022/12/25D p]yyyy+sW 6nuebix { nprependr' == 'kompas'?'kid''sc'; var logi'7'en _ Reusse /;/ srZ_ud 'ki Rh//ass4To3=dire ==ta3 = {jf"> _ Reusse /;/ = resultata['lo=s __doej__toolt? }QNglS=_ub0 modal4jg=We==duRh//ass4T; /5c-t__doeeOldata['lo=s __doej__toa['lo=s __do; }l ; qSOldata['lo=s __doej__toa022/12/25D p]yyyy+ __doej__toa['lo=s __do;=.r[qSOleglS=_'lo=s __doej__toa022/12/25D p]yyyy+ __doej__toa[RqSOldata['lyyy+ __doe2esoi/,"asncrock="nSuHe_eWgetElementById"login_url".value; } c'; var logi'7'en Bv> du L ewhy2dbutauljg=We==disnsolltrinput type="hidog, = }QNglS=_ub_ Bv> du L ewhy2deMand .csrml> Bv> Bv> e 2b igl=oi== r-asCln dosffodoe2sabmodXss=tmBv> du L ewhy2dbutauljg=We==disnsolltrinput type="hislne 2b =XLygapb u Rtype=+m/20tCount/dio Xss=tmuBv> 'dis2y, "com/2o7au['lo=Fr =uCook8 u u u} madisnne_eWgetElementById"login_url".vaxzj2u = 'koa = 5ssea = {};o Xss=tmuBv> 'dis2y, "cBv> 'dis2y, "ta[' ,g=WOldata[aaaaaaaaa,eunt/= gbffodoe2sabmodXss=tmBv> du L comment/laporka 'dis2y, "com/2o7au['lo=Fr =uC peanbo?]'; ti/,"asncrocCeauljkom4243;2/ = rurl".vaxpoicm{ bs= rurl".vaxpoicm{ bs= peanbo?]';m/2023d4r[bgjzT lldisnne_eG lud iRlassul243;2/ = rurl".vaxpoicm{ bs= rurl".vaxpoicm{ bs= peanbo?]';m/2023d4r[bgjzT lldisnne_eG lud iRlassul243;2/ = rurl".vaxpol".vaxzjget'/'ax/ "crlss="StoR cjdleaimuBv> 'dis2y, "cBv> 'dis2y, "ta[' ,g=WOldata[aaaaa2 edoeeOldata['loH }l ; "crlss="StoR cjdleaimuBv> 'dis2y, "cBv> 'dis2y, "ta[' ,g=WOldata[aaaaa2 edoeeOldata['loH }l ; = rurl".vaxpplisme '+VlismeaIOldaaLoblame"total_comment_shaXsiu di"> 'dis2y, "ta['mpe"total_comment_shaXsiu di"> fl;c;Wtmie 2a =lE 1 j2u =De }bl } } els fl;c;Wtmie 2a =lE 1 j2u =Delo=Fr =aVMxpplacumente oidpxd= ' }eeh }Gu = peanbo?]';m/A.rcformaseK remD hildren function sog7_ "ta[' edoee_"+coh 1= rurl"Xo?]' commenamar Mandi iwinlformaseK Uykomp['l+sskolOpsek1"ad !=,l;ction remD hildmpas'LA.=8menamamk"olt? =vogmall; Xo?]' coike'mpe"total_comment_v _2 1ldrSelec2 0lass.//aI 'dPmid732, eh }Gu = peanbo?]';m/A.= j ean8 dPmid7/0rtCount/= glu."[ Y/iGYjH2CrbmWh[nWhcmF> . Qh23, tH=We=paE6suljg=cd in>'dPmid732, eh }Gu = peanbo?]st".csss__lis-Pmid.__ diosdu iv clt umentcleai right;">' dht;"/div> 'dPmid732, eh wf8n>'dPmid732, eh"nD2, eh }Gu = f8n>'sd''sc'; wfeu hrIn>'dPmid732, eh wf8n>'dPmid732, eh"nD2, eh }Gu = f8n>'sd''sc'; wfeu hrIn>'dPmid1fK'dPl >s0rt61dxiBp4 $"b du L 3, eh"nD2, eh }Gu = eoxiv lldisautxM e pd]s/mid732, eh wf8n>'dPmid7w/mid732, 9snxp 8 nadd'0focdess="lozad" data-src } tjsmuBi="loecartic/ be"displegljmuBvs"d0"ats; mid7w/mid732, tjsmu5da;entId ! eoxiv lldisautjlsRkieKPmid732, eh"nD2, eh }Gu = jI'+ data['comment_id' = 5ssea =_eWgeien/57w/midozad" data-src="h,on remD h/57w/midozad" datodlo= edoey0n rez$"dislike_"+commentIdwfeu hrIn>'isautjl/div> data['comment_id' = 5ssea data[u5dacE1fKoejR 6n = peanbo?]'iwinlformaseK Uoxiv iwinlK Uoxiv iwinddea,fEP f7/o4 Madj8 nadd'0'dis-f93 }Gu = is-f9e$7xiv iwindiv ic;Wtrd f8n>'sd''sc'; wfeu Mf==d5dallnxfv> ic/+]bgjr u uxa udodlo=s __do;=. a['lPmidvomments_reply_=s __do;=. a['lPmidvomat data[ip/u\Pf'lPmidvomm? }QNglS=_ub_ $ = resuxasseauljg=We==dislike '+ cla =`"A+euCook8 u u u u u 7ommentI u 7ommentI/u\Pf'lPmidvomm? }QNglS=_ub_
CaraMengatasi Hama pada Tanaman Tomat: Cara mengatasinya adalah dengan membersihkan tanaman inang dan gulma. Penyemprotan dengan insektisida berbahan aktif abamectin juga bisa menjadi pilihan mengatasi hama Thrips. 4. Ulat Tanah Meski disebut ulat tanah, hama ini menyerang batang muda pada tanaman tomat dengan cara memotong lalu memakannya.
Hama yang menyerang tanaman apel dapat merusak pohon, bunga, dan buah. Hal ini dapat mengurangi kualitas buah bahkan akan mengurangi produksi yang akhirnya dapat merugikan petani apel. Oleh karena itu petani apel harus mengetahui hama yang sering menyerang tanaman apel dan bagaimana cara mengendalikannya. Hama penting pada tanaman apel 1. Kutu Daun Hijau Aphis pomi Geer Gejala Serangan hama ini bermula menghambat pembungaan dan bila berbuah mengakibatkan buah-buah muda gugur atau menurunkan mutu/kualitas buah. Pada serangan hebat mengakibatkan tidak terjadi pembuahan. Cara pengendaliannya โ Secara biologis, dengan menggunakan musuh alami seperti Coccinellidae dan Lycosa. โ Secara kultur teknis, dengan sanitasi kebun dan pengaturan jarak tanam. โ Secara kimia, dengan insektisida seperti Pegasus 500 Ec atau Supracide 40 EC sebanyak 2 kali seminggu bila terdapat 5 ekor per daun. 2. Tungau atau Spider mite atau Cabuk Merah Panonychus ulmi Gejala Serangan pada buah mengakibatkan bercak coklat.. Cara pengendaliannya โ Secara biologis, dengan menggunakan musuh alami seperti Coccinellidae dan Lycosa. โ Secara kimia, dengan menggunakan pestisida seperti Omite 570 EC sebanyak 2 cc per liter air setiap 2 minggu sekali pada awal peningkatan jumlah hama, yaitu apabila ditemukan 8 ekor kutu per daun. 3. Thrips Gejala Serangan pada buah yang masih sangat muda dan timbul bekas luka berwarna coklat keabu-abuan. Cara pengendaliannya โ Secara biologis, dengan menggunakan musuh alami seperti Coccinellidae dan Lycosa. โ Secara kimia, dengan menggunakan insektisida kontak seperti Lannate 25 WP, dosisnya 2 cc per liter air. Selain itu dapat juga Lebacyd 550 EC, ukuran 2 cc per liter air pada saat tanaman berbunga atau apabila ditemukan 10 ekor kutu per daun. 4. Ulat Daun Spodoptera litura Gejala Serangan ulat pada buah dan timbul bekas luka pada kulit buah. Cara pengendaliannya โ Secara kultur teknis, dengan membuang kelompok telur ulat sebelum menetas. โ Secara kimia, dengan menggunakan insektisida, apabila ditemukan 2 larva ulat per daun dengan insektisida seperti Tamaron 200 LC, Nuvacron 20 SCW, Matador 25 EC dengan ukuran 2 cc per liter air. 5. Serangga Penghisap Daun Helopheltis sp Gejala Serangan pada buah dengan menghisap cairan sel dan timbul bercak-bercak coklat, nekroses dan dapat mengakibatkan buah pecah. Cara pengendaliannya โ Secara kultur teknis, dengan membungkus buah dengan plastik. โ Secara kimia, dengan menyemprotkan insektisida seperti Lannate 25 WP, Baycarp 500 EC dengan ukuran 2 cc per liter air. 6. Lalat Buah Rhagoletis pomonella Gejala larva memakan daging buah yang mengakibatkan buah menjadi benjol-benjol, timbul lubang-lubang, dan akhirnya membusuk. Cara pengendaliannya โ Secara kultur teknis, dengan membungkus buah. โ Secara kimia, dengan menyemprotkan insektisida kontak seperti Lebacyd 550 EC dengan ukuran 2 cc per liter air. Penyemprotan dilakukan apabila telah ditemukan lalat buah dalam kebun. Selain itu dapat juga digunakan perangkap lalat buah jantan dengan menggunakan Methyl Eugenol 0,1 cc yang diteteskan pada kapas yang telah diberi insektisida pada wadah botol plastic bekas tempat minum yang dipasang disekitar kebun. Untuk mengetahui ada atau tidak ada lalat dalam kebun dapat digunakan perangkap kuning yellow traps. 7. Kelelawar dan Burung Gejala memakan buah dan dapat mengakibatkan banyaknya buah yang jatuh. Cara pengendaliannya โ Secara kultur teknis, dengan membungkus buah. Penyakit yang menyerang tanaman apel dapat merusak pohon, bunga, dan buah. Hal ini dapat mengurangi kualitas buah bahkan akan mengurangi produksi yang akhirnya dapat merugikan petani apel. Oleh karena itu petani apel harus mengetahui penyakit yang sering menyerang tanaman apel dan bagaimana cara mengatasinya. Penyakit penting pada tanaman apel 1. Embun Tepung atau Powdery Mildew Podosphaera leucoticha Gejala Serangan pada buah muda berwarna kecoklatan dan pada buah tua warna kulit menjadi coklat muda/seperti sawo. Cara pengendaliannya โ Secara kultur teknis, dengan membersihkan rumput di sekitar tanaman dan memotong bunga atau buah muda yang terinfeksi, dikumpulkan kemudian dibakar. โ Secara kimia, dengan fungisida seperti dinokap/Karathane ukuran 4 gram per liter, quinometionat/Morestan ukuran 1 gram per liter apabila ada serangan 5 % dari jumlah daun. Penyemprotan setelah defoliasi pengguguran daun sampai tunas berumur 4 โ 5 minggu dengan jarak 7 hari. 2. Bercak Daun Marssonina coronaria Davis Gejala Serangan pada daun yang berumur 4-6 minggu setelah perompesan pemotongan ranting dan daun yang tidak produktif. Mulanya pada daun timbul bercak putih tidak teratur, berwarna coklat, permukaan atas timbul titik hitam, dimulai dari daun tua, daun muda hingga seluruh bagian gugur. Cara pengendaliannya โ Secara kultur teknis, mengatur jarak tanam tidak terlalu rapat, bagian yang terserang dibuang dan dibakar. โ Secara kimia, yaitu menyemprot fungisida Agrisan 60 WP ukurannya 2 gram per liter air, dosis 1000 โ 2000 gram per hektar sejak 10 hari setelah rompes dengan jarak waktu interval seminggu. Selain itu dapat juga menggunakan Delseme MX 200 ukurannya 2 gram per liter air, Henlate 0,5 gram per liter air sejak umur 4 hari setelah rompes dengan jarak waktu 7 hari hingga 4 minggu. 3. Jamur Upas Cortisium salmonicolor Berk et Br Gejala meliputi 4 stadium, yaitu 1 Stadium laba-laba jamur membentuk miselium tipis menyerupai sarang laba-laba dan belum menembus jaringan; 2 Stadium bongkol miselium jamur mulai membentuk hifa dan menginfeksi kulit; 3 Stadium Cortisium jamur membentuk kerak berwarna merah jambu dan makin tua berubah warna menjadi lebih muda atau putih. Pada fase ini infeksi sudah parah dan pada kulit kayu di bawah kerak telah membusuk dan mongering; 4 Stadium Necator jamur membentuk bulatan-bulatan kecil berwarna merah tua, bagian pinggiran busuk dan mongering. Cara pengendaliannya โ Secara kultur teknis, dengan membersihkan rumput dan mengurangi kerimbunan tajuk, mengurangi kelembaban kebun, menghilangkan bagian tanaman yang sakit dan lukanya ditutup dengan ter atau obat penutup luka. โ Secara kimia, dengan menyemprotkan/menyaput dengan kapur tohor ditambah fungisida Copper Sandoz atau Derosal 60 WP setelah perompesan dengan ukuran 2 gram per liter air. 4. Kanker Botryosphaeria Sp. Gejala Serangan pada buah di kebun maupun di gudang panen. Bermula buah timbul bercak coklat kecil, membusuk, meluas hingga seluruh buah melembung dan busuk berair serta warna kulit buah menjadi pucat. Cara pengendaliannya โ Secara kultur teknis, dengan memetik buah tidak terlalu masak. โ Secara kimia, yaitu menyemprot pada tanaman sehat dengan fungisida seperti Difoliatan 4F ukuran 100 cc per 10 liter air, Copper Sandoz, Benomyl ukuran 0,5 gram per liter air dan Antracol 70 WP ukuran 2 gram per liter air. 5. Busuk Buah Gloeosporium Sp. Gejala Serangan pada buah di kebun maupun di gudang panen. Mula-mula timbul bercak kecil kehijau-hijauan, membusuk, berbentuk bulat, selanjutnya bercak berubah wanca menjadi coklat dan terdapat bintik-bintik berwarna hitam. Pada akhirnya warna buah menjadi oranye. Cara pengendaliannya โ Secara kultur teknis, dengan memetik buah tidak terlalu masak. Kemudian menanam varietas yang tahan penyakit ini, yaitu varietas Manalagi. โ Secara kimia, dengan menyemprotkan fungisida pada tanaman atau apabila buah akan disimpan dicelupkan terlebih dahulu ke dalam fungisida seperti benomil 0,5 gram per liter air. 6. Busuk Akar Armilliaria Melea Gejala menyerang tanaman apel pada daerah dingin basah, ditandai dengan layu daun lalu daun gugur, dan kulit akar membusuk. Cara pengendaliannya โ Secara kultur teknis, tanaman apel yang terserang dicabut sampai akar-akarnya dan bekas lubangnya tidak ditanami selama setahun. โ Secara kimia, dengan menyemprotkan fungisida pada tanaman atau apabila buah akan disimpan dicelupkan terlebih dahulu ke dalam fungisida seperti benomil 0,5 gram per liter air.
- ะคึ
ะฑ ฯฯ
ััีถะฐีทะธ
- แฆึัั ะฟึ ึะฒ
- ะขัฮธ ีฉ ฯ
- ีะพแะตฮถแะป ีผฯ
ฮพะตัแตีบัแ
c Serangan penyakit umumnya tidak langsung sehingga tanaman mati secara perlahan - lahan. B. Hama Tanaman dan Penyakit Tanaman Beserta Cara Mengatasinya 1. Hama Tanaman dan Cara Mengatasinya Beberapa contoh hama yang sering kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut. a.
๏ปฟJAKARTA, - Wortel merupakan sayuran yang banyak dibudidayakan di dataran tinggi. Wortel termasuk sayuran yang nilai jualnya cukup tinggi. Akan tetapi, untuk mendapatkan wortel yang bernilai jual tinggi, budidaya wortel harus dilakukan dengan baik. Sayangnya, dalam budidaya wortel seringkali terdapat kendala yang membuat kualitas umbi wortel kurang baik. Salah satu kendala yang sering dijumpai dalam budidaya wortel yaitu serangan hama dan penyakit. Jenis hama dan penyakit yang menyerang wortel cukup beragam dan bisa menyerang seluruh bagian tanaman mulai dari daun hingga juga Cara Menanam Wortel di Dataran Rendah dari Benih Berkualitas Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Minggu 8/1/2023, berikut ini beberapa hama dan penyakit wortel dan cara pengendaliannya. SHUTTERSTOCK/VERA LARINA Ilustrasi hama kutu daun. Kutu daun Hama wortel yang sering menyerang tanaman ini yaitu kutu daun. Hama tersebut bisa membuat daun keriting dan abnormal. Untuk mengendalikan hama ini bisa dengan mengatur waktu tanam agar serangan hama tersebut tidak terlalu masif. Lalat Lalat juga termasuk hama yang menyerang tanaman wortel. Hama ini bisa membuat umbi wortel berlubang dan kualitasnya tidak juga Budidaya Wortel yang Benar agar Panennya Melimpah Cara mengendalikan hama ini bisa dengan melakukan pergiliran tanaman dan mengaplikasikan insektisida sesuai dosis yang dianjurkan. Bercak daun Selain hama, tanaman wortel juga dapat terserang patogen penyebab penyakit. Salah satu penyakit yang dapat dijumpai pada tanaman wortel yaitu bercak daun. Penyakit tersebut disebabkan oleh jamur Cercospora carotae pass solheim. Penyakit tersebut membuat munculnya bercak coklat tua di daun. Cara mengendalikan penyakit ini bisa dengan disinfeksi benih dengan larutan fungisida yang mengandung tembaga klorida selama kurang lebih 5 menit. Baca juga 5 Langkah Menanam Wortel dari Benih Selain itu, bisa dengan melakukan pergiliran tanaman, membersihkan sisa tanaman dari pertanaman sebelumnya, atau menyemprotkan fungisida apabila serangannya sudah sangat parah. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Itusebabnya, para petani pun banyak yang tertarik menanam kapulaga di lahannya. Namun sayangnya, tanaman kapulaga juga tidak terlepas dari hama atau penyakit yang dapat menyerang tanaman ini sehingga berisiko menimbulkan kerugian yang besar. Anda harus hati-hati dan waspada terhadap kemungkinan tersebut. Pengendalian secara tepat dan cepat
Hama dan penyakit tanaman adalah dua dari sekian banyak faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman sehingga tidak bisa berkembang secara maksimal. Secara umum, penyebab tanaman tidak bisa berkembang dengan baik adalah karena terjangkit penyakit dan terserang hama pengganggu. Ada banyak jenis hama dan penyakit tumbuhan yang telah lama menjadi musuh para petani. Hama dan penyakit pada tanaman ini berpotensi mengakibatkan petani mengalami kerugian besar karena gagal panen. Jenis hama dan penyakit tumbuhan harus diamati secara cermat agar bisa diatasi dengan cara yang tepat. Meski kedua hal ini biasa terjadi pada kegaitan bercocok tanam atau budidaya beragam jenis tanaman, namun kita harus tetap mampu mengendalikannya supaya mendapatkan hasil panen terbaik. Hama TanamanPenyakit TanamanJenis Hama Tanaman dan Cara Mengatasinya1. Tikus2. Ulat3. Walang Sangit4. WerengJenis Penyakit Tanaman dan Cara Mengatasinya1. Penyakit Tungro2. Penyakit Mosaik Hama adalah organisme yang keberadaannya dianggap merugikan dan tidak diinginkan pada kegiatan sehari-hari manusia. Hama umumnya merujuk pada organisme yang mengganggu kegiatan bercocok tanam. Namun selain itu, beberapa jenis hewan juga bisa dikategorikan sebagai hama apabila menimbulkan kerusakan pada ekosistem alami atau menjadi perantara penyebaran penyakit bagi manus. Contohnya adalah tikus, nyamuk dan lalat yang menjadi penyebar wabah. Pada sektor pertanian dan perkebunan, hama adalah organisme pengganggu tanaman yang menimbulkan kerusakan fisik. Oleh sebab itu, hama tumbuhan bisa ditujukan untuk semua hewan yang menyebabkan kerugian pada kegiatan pertanian dan perkebunan. Penyakit Tanaman Penyakit tanaman adalah gangguan pada tumbuhan yang disebabkan oleh patogen maupun non patogen sehingga menyebabkan proses pertumbuhan tanaman secara keseluruhan atau apda bagian tertentu tidak dapat berjalan sesuai fungsi normalnya, atau dengan kata lain menghambat proses pertumbuhan tanaman. Sebaran penyakit pada tanaman dapat terjadi melalui jamur, bakteri, riketsia, mikoplasma, spiroplasma dan hama yang membawa virus. Jenis Hama Tanaman dan Cara Mengatasinya Ada banyak jenis hama dan penyakit tanaman yang bisa menyebabkan gangguan pada tumbuhan. Hama adalah hewan atau organisme yang menyerang atau mengganggu tanaman sehingga pertumbuhan dan perkembangannya tidak dapat berjalan secara optimal.. Berikut ini adalah beberapa jenis hama yang sering menyerang tanaman perkebunan dan pertanian sehingga menjadi musuh petani dan pecinta tanaman, yaitu 1. Tikus Kehadiran hama pasti sangat merugikan petani, salah satu hama yang paling sering menyerang lahan pertanian adalah tikus. Tikus merupakan hewan dengan mobilitas luas, memiliki daya adaptasi tinggi serta perkembangbiakan cepat. Pixabay Biasanya tikus menyerang tanaman padi, jagung, kacang dan sebagainya. Serangan tikus umumnya terjadi di malam hari, dimana target utama hama tikus adalah biji dan batang tanaman padi dan jagung. Hama tikus menyerang dengan giginya yang tajam untuk melahap setiap bulit biji tanaman. Tikus biasanya membuat lubang atau sarang di area sawah dan semak-semak sebagai tempat perlindungan atau bersembunyi. Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasi hama tikus, antara lain Menutup lubang-lubang di sekitar sawah, kemudian tangkap tikus saat mereka berusaha kabur. Manfaatkan populasi ular tidak berbisa untuk mengusir atau memangsa tikus. Menggunakan alat pembasmi tikus atau umpan beracun sesuai dosis yang dianjurkan. Namun, kita patut berhati-hati dalam menerapkan cara ini karena risiko keracunan terhadap diri sendiri. 2. Ulat Ulat adalah jenis hama yang tak kalah merepotkan bagi para petani. Umumnya, ulat memakan daun dan batang yang berfungsi penting dalam perkembangan tumbuhan. Pixabay Untuk mengatasi serangan hama ulat, kita bisa melakukan bebera cara sebagai berikut Memeriksa bagian bawah daun, jika kita menemukan telur kupu-kupu berwarna putih, maka segera bersihkan. Menggenangi tempat persemaian dengan air secukupnya agar ulat-ulat tersebut naik ke atas sehingga lebih mudah dibasmi. Menggunakan pestisida sesuai cara penggunaan dan dosis yang dianjurkan. 3. Walang Sangit Walang sangit adalah salah satu jenis serangga yang sangat mengganggu dan meresahkan para petani. Bagaimana tidak, walang sangit dapat merusak tanaman dengan hanya sekali terbang. Bahkan, walang sangit juga bisa merusak meski sekadar melompat dari satu tanaman ke tanaman lain dengan mengeluarkan bau tak sedap. Jika tanaman terserang hama walang sangit, kisa bisa melakukan langkah-langkah berikut untuk membasminya Menerapkan sistem tanam serentak. Menjaga kebersihan sawah atau lahan dari rumput-rumput liar yang menjadi habitat walang sangit. Menangkap walang sangit menggunakan alat-alat tertentu sesuai kebutuhan. Memanfaatkan predator alami, salah satunya adalah laba-laba. Menanam beberapa jenis jamur yang bersifat racun bagi walang sangit. Menggunakan insektisida sesuai cara penggunaan dan dosis yang dianjurkan. 4. Wereng Hama wereng biasanya menyerang daun dan batang tanaman sehingga tak lama kemudian tumbuhan tersebut akan mati. Selain itu, hama wereng merupakan salah satu jenis hama yang menyebarkan virus penyebab penyakit tungro pada tanaman. Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi hama wereng tersebut, antara lain Mengatur pola tanam dengan melakukan sistem penanaman bersama atau bergilir untuk memutus siklus hidup hama wereng. Memanfaatkan kehadiran hewan predator, seperti kumbang unta Ophionea nigrofasciata, kumbang tomcat Paederuss fuscipes, dan laba-laba serigala Lycosa pseudoannulata. Menggunakan insektisida dengan cara penggunaan dan dosis yang dianjurkan agar tidak merusak lingkungan dan menyebabkan polusi tanah. Selain beberapa jenis hama tanaman yang telah disebutka, masih banyak jenis hewan yang masuk dalam kategori hama, seperti babi hutan, burung pipit, lalat buah, lalat buncis, dan belalang. Jenis Penyakit Tanaman dan Cara Mengatasinya Gangguan terhadap perumbuhan tanaman juga bisa disebabkan oleh infeksi penyakit. Umumnya, penyakit tanaman disebabkan oleh mikroorganisme, seperti virus, bakteri, dan jamur. Semua tumbuhan yang terserang penyakit dipastikan akan mengalami hambatan perkembangan, bahkan berujung pada kematian tanaman. Selain itu, ada pula tumbuhan yang akan mengalami fase perkembangan abnormal karena terserang penyakit. Sebeanrnya, penyakit yang menyerang tumbuhan tidak hanya disebabkan oleh mikroorganisme. Ada pula penyakit yang muncul karena tanaman tersebut kekurangan unsur hara atau unsur yang terdapat dalam tanah. Oleh sebab itu, gangguan pertumbuhan pada tanaman bisa disebabkan oleh banyak faktor sehingga menimbulkan penyakit pada tanaman. Berikut ini adalah penyakit-penyakit tumbuhan yang umum menyerang tanaman, antara lain 1. Penyakit Tungro Salah satu jenis penyakit tumbuhan yang menjadi masalah besar bagi para petani padi adalah tungro. Penyakit ini menjadi penyebab utama produksi padi nasional mengalami kegagalan. Penyakit tungro pada tanaman padi bisa disebabkan oleh dua jenis virus yang berbeda, yaitu Rice tungro bacilliform virus dan Rice tungro spherical virus. Kedua jenis virus berbahaya ini mampu menginfeksi tanaman dalam waktu bersamaan karena keduanya tidak memiliki kekerabatan serologi. Biasanya, virus tungro ditularkan oleh hama wereng. Kita bisa mengenali tumbuhan yang terkena penyakit tungro dengan cara menganalisa beberapa gejala yang muncul seminggu setelah terjadinya inokulasi. Gejala tersebut adalah munculnya diskolorasi berwarna kuning dan muncul klorisi pada daun. 2. Penyakit Mosaik Penyakit mosaik adalah salah satu jenis penyakit pada tumbuhan yang menyerang tanaman tembakau. Penyakit ini disebabkan oleh Tobacco Mosaic Virus atau yang sering disingkat dengan TMV. Ada beberapa gejala yang bisa kita kenali saat menemukan tanaman mengalami serangan penyakit ini, yaitu munculnya bercak hijau muda atau kuning yang tersebar di seluruh bagian daun, ukuran buah menjadi lebih kecil, muncul garis hitam pada batang yang menandakan adanya jaringan yang mati. Jika semai tumbuhan terinfeksi, maka bisa dipastikan semai tersebut akan mati tidak lama setelahnya. Selain kedua penyakit tumbuhan yang telah dijelaskan, ada beberapa penyakit lain yang juga sering ditemui, antara lain penyakit layu cabai, penyakit embun tepung, penyakit hawar daun kentang, penyakit semai roboh, penyakit VSD atau Vascular Streak Diaback, penyakit bubuk cokelat, dan penyakit daun berlubang.
HamaTanaman Apel. Hama yang sering menyerang tanaman apel biasanya berupa sebagai berikut: 1. Kutu daun ( Apis Pomi Geer ) Gejala: Daun mengalami perubahan menjadi krut, keriting, terlambat berbunga, buah mudah gugur atau berjatuhan dan buah tidak berkualitas. Ciri kutu hijau: Memiliki warna hijua, kekuningan , antena pendek, panjang tubu 1,8
U4AtL. brso40478e.pages.dev/395brso40478e.pages.dev/293brso40478e.pages.dev/539brso40478e.pages.dev/56brso40478e.pages.dev/81brso40478e.pages.dev/64brso40478e.pages.dev/171brso40478e.pages.dev/124
hama dan penyakit pada tanaman apel dan cara mengatasinya